Selasa, 11 Mei 2010

pengalaman seorang penghafal quran

Bismillahirrahmanirrahim..
.

ketika bulan Ramadhan datang, tiba-tiba suamiku mengejutkanku bahwa ia akan beri'tikaf selama 15 hari terakhir Ramadhan di Masjidil Haram. Tentu kalian mengerti tentang kesulitan yang menimpaku, karena aku akan ditinggal sendirian bersama anak-anakku. kami tinggal di daerah yang jauh dari keluarga, sedang para tetangga di sini semuanya menutup pintu rumahnya(tidak peduli dengan urusan sesama tetangga). Aku merasa gembira karena suamiku akan beri'tikaf. Akan tetapi, manfaat apa yang dapat kupetik dalam kesendirianku ini ?

ketika waktunya telah tiba dan suamiku pergi untuk beri'rikaf, maka aku pun merasakan pahitnya kesendirian yang sebenarnya. kemudian, aku mengangkat tanganku kepada Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, lalu aku berdoa kepada-Nya dengan doa orang yang tertimpa kesulitan, sedang air mata pun membasahi pipiku, "Wahai Rabbku, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Curahkanlah kepadaku rezeki berupa teman-teman yang shalihah, yang lebih baik dari aku. Sehingga, aku bisa meneladani mereka. Ya Allah, berikanlah aku sebaik-baik teman."

Sungguh, doaku segera dikabulkan oleh Rabb Yang Maha Pengasih.

Ketika aku duduk di depan komputer sambil mengakses internet guna mencari situs yang berisikan informasi tentang keajaiban Al-Qur'anul karim, tiba-tiba mataku tertuju pada situs akademi para penghafal Al-Qur'an. Sebelumnya, aku tidak tahu bahwa masuknya aku ke dalam komunitas situs ini adalah pertanda terkabulnya doaku.

Sungguh, merupakan karunia Allah dan taufik-Nya atasku adalah aku segera mendaftarkan diri untuk beri'tikaf di akademi para penghafal Al-Qur'an tersebut tanpa keraguan.

Sejak pertama aku beri'tikaf, aku merasa kagum dengan para akhwat yang turut beri'tikaf denganku. Demi Allah, mereka adalah sebaik-baik saudari di jalan Allah. Mereka menceritakan pengalaman-pengalaman mereka dalam menghafal Al-Qur'an. Masuk akalkah bahwa diantara mereka ada yang hafal Al-Qur'an hanya dalam waktu 3 hari ? Padahal, selama tujuh tahun aku tidak memiliki hafalan kecuali hanya 2 surat. Setelah itu kerinduanku(untuk menghafal) pun bertambah, sementara kesedihan dan kesempitanku menghilang.

Aku mengambil keputusan untuk beri'tikaf dalam rangka menghafal Al-Qur'an. Karena sesungguhnya, inilah amalan yang terbaik di bulan Ramadhan.

Aku pun mengambil secarik kertas, lalu aku tulis di dalamnya keuntungan-keuntungan yang akan aku dapatkan dari menghafal Al-Qur'an berupa nikmat dan kebaikan yang besar, baik di dunia maupun di akhirat. Begitu pula dengan nikmat yang lebih besar dari keduanya, yaitu keridhaan Allah terhadapku.

Aku berkhayal seakan-akan aku bersama para nabi, shiddiqqin, syuhada, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang paling baik.

Aku menulis semuanya, dan aku menggantungkan tulisan itu di tempat yang senantiasa kurawat. Aku pun, membawa halaman-halaman(mushaf Al-Qur'an) yang telah aku putuskan bahwa sekali-kali tidak akan meninggalkannya; dan akan menjadikannya sebagai teman di dalam eksperimen ini.

Setelah itu, aku pun berwudhu, lalu duduk dan membuka Al-Qur'an.

Kemudian, aku memasang alat pengingat untuk mengingatkanku bahwa aku akan hafal 1 lembar dalam 10 menit. Maka, aku pun mulai menghafal halaman demi halaman. Setiap halaman, aku menghafalnya seraya berdoa kepada Allah agar Dia berkenan memantapkannya pada diriku. Doa yang kupanjatkan adalah, "Ya Rabbku, aku titipkan pada-Mu apa-apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku. Maka, jagalah ia untukku."

Aku mulai menghafal pada waktu Dhuha sampai Zhuhur, lalu menghafal lagi sampai jam setengah tiga siang. Setelah itu, aku tidur sebentar dengan memasang alarm. Ketika alarm berbunyi pada jam 3 sore, aku segera bangun untuk shalat Ashar. Kemudian, aku mulai menghafal sampai datang waktu maghrib, lalu kulanjutkan hingga sebelum Isya'.

Dari mulai menghafal sampai selesai, aku tidak berpindah-pindah. Aku hanya duduk pada satu tempat, hingga tak terasa bahwa aku telah menghafal 3 juz. Ya Allah, betapa mulianya Engkau dan betapa besarnya nikmat-Mu. Aku pun melanjutkan hafalanku sampai aku selesai menghafal 16 juz Al-Qur'an dalam 6 hari, Alhamdulillah. Aku bingung, apakah aku akan menyempurnakan hafalanku menjadi 30 juz ataukah mengulang-ulang apa yang telah aku hafal. Kawan-kawan baikku menasihatiku agar aku menyempurnakan hafalanku dan tidak berhenti hanya pada juz ke-16. Maka, aku pun menyempurnakan hafalanku.

Subhanallah, tak terasa aku meninggalkan tempat dimana aku menghafal Al-Qur'an dan ber-khalwat(mendekatkan diri) dengan Rabbku, menuju kehidupan yang melalaikan dan keduniaan yang fana.

Kemudian, aku pun kembali kepada mereka, sedang aku berharap bahwa aku dapat mengkhatamkan hafalanku pada hari terakhir di bulan Ramadhan, serta mendapatkan dua kebahagiaan. Akan tetapi, ketika yang kuharapkan belum terwujud, cobaan dan ujian dari Rabb semesta alam datang padaku. Apakah aku akan melanjutkan hafalanku ataukah aku menghentikannya ? Akan tetapi, Alhamdulillah, aku tidak berhenti menghafal.

Mungkin kalian tidak percaya bahwa pada suatu hari, aku tidak dapat menghafal kecuali hanya dua halaman. Bukan karena aku tidak bisa, akan tetapi hal itu disebabkan karena aku sangat disibukkan dengan sesuatu yang menimpaku. Keempat anakku semuanya menderita demam tinggi, hingga mereka tidak bisa tidur sepanjang malam. Oleh karena itu, aku pun banyak begadang malam untuk menemani mereka. Akhirnya aku pun jatuh sakit.

Alhamdulillah, walaupun sakit, aku tidak berhenti melanjutkan hafalanku. Setelah mereka sembuh, aku bertawakkal kepada Allah dan aku katakan pada diriku sendiri, 'Akan aku khatamkan hafalanku yang tersisa 10 juz dalam waktu dekat.' Alhamdulillah, sungguh Allah telah memberikan karunia-Nya kepadaku hingga aku dapat menghafalnya dengan cepat.

Sekarang, aku akan menceritakan kepada kalian moment-moment yang paling indah dalam hidupku, yaitu moment saat aku mengkhatamkan Al-Qur'an.

Pada pagi hari ini, aku bermimpi indah. Mimpi itu membawa kabar gembira bahwa pada hari ini aku akan mengkhatamkan hafalan Al-Qur'an. Serta-merta, aku pun amat bergembira, karena pada hari ini hafalanku yang tersisa hanya tinggal 3 juz.

Kemudian, aku mulai menghafal. Dan tanpa kusadari, aku menghafalnya dengan cepat. Satu halaman dapat aku hafal dalam waktu 8 menit, terkadang hanya 5 menit. Sehingga, ketika waktu menunjukkan jam sembilan malam, aku tidak tahu bahwa waktu itu adalah waktu yang telah lama aku tunggu-tunggu, yaitu waktu pengkhataman Al-Qur'an.

Aku terus membaca, akan tetapi aku tidak memperhatikan bahwa yang tersisa hanya tinggal beberapa halaman. Apakah kalian tahu bagaimana aku menyadarinya ? Sungguh, kalian tidak akan percaya. Aku merasakan perasaan yang aneh sekali. Perasaan ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Perasaan ini tidak bisa digambarkan karena ia begitu saja menyebar ke seluruh tubuhku. Perasaan yang berupa ketenangan dan ketentraman. Demi Allah, seakan-akan diriku akan terbang karena ringannya tubuh. Maka, aku pun menjadi seperti selembar bulu karena ringannya. Aku merasa heran, hingga aku bertanya pada diriku sendiri, 'Perasaan apakah ini ?' Jantungku mulai berdetak, seakan-akan ia berkata, 'Semoga keberkahan terlimpah atasmu. Engkau telah khatam menghafal Al-Qur'an. Al-Qur'an telah berada di dadamu.'

Tiba-tiba aku tersadar, aku sedang membaca akhir ayat yang mana dengannya aku mengkhatamkan Al-Qur'an. Maka, aku pun menyungkurkan diriku ke tanah, lalu aku bersujud syukur, sedang air mata kegembiraan jatuh menetes bumi. Kemudian, aku pun berlari menemui suamiku. Aku kabarkan berita gembira ini dengan penuh sukacita. Lalu, aku pun melihat mushaf yang telah menemaniku sepanjang perjalananku menghafal Al-Qur'an. Aku menangis sambil berkata, 'Wahai mushafku yang tercinta, sungguh, aku telah mendapatkan moment-moment yang paling indah(dalam hidupku).' Lalu, aku pun memeluk mushafku itu dengan erat. Berulang-ulang aku ucapkan, 'Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, sesuai dengan kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kuasa-Nya. Alhamdulillah, aku telah khatam menghafal Al-Qur'an sebelum ajal menjemputku.' Sebelumya, aku takut jika aku mati, sedangkan aku belum sempat menghafal Al-Qur'an dengan sempurna.


Subhanallah...itulah pengalaman seorang Ukhti Ummu Zayid, walaupun dia adalah ibu rumah tangga yang sibuk dengan urusan rumah dan mendidik anak, dia tetap bisa menjadi seorang penghafal Al-Qur'an. Itu karena dia tidak menyia-nyiakan waktu. Semoga bisa menjadi motivasi bagi kita semua, khususnya bagi generasi muda muslim, untuk menghafal Al-Qur'an. Jazakallah...

perbedaan ikhwan dan cowok

Suatu malam sebuah sms masuk ke hp saya. Sepertinya dari seorang perempuan. Ia tahu nomor hp saya dari multiply. Setelah beberapa kali berkirim sms, membahas buku Rahasia Cowok, ia bertanya, “emang apa bedanya cowok dan ikhwan, sama-sama laki-laki, kan?”

Saya jawab: Di Indonesia ikhwan mengacu pada cowok yang aktif dalam kegiatan dakwah. Pengetahuan agamanya sedikit lebih baik daripada cowok. Sedangkan secara bahasa ikhwan dan cowok, ya nggak ada bedanya, sama-sama laki-laki.

Nah, kalau kita perhatikan lebih jauh, ada perbedaan lain antara cowok dan ikhwan. Diantaranya adalah:

Ketika bertemu lawan jenis yang minta-ampun-cantiknya:

Cowok : Segera pasang senyum maut dengan mata tajam menikam
: Segera cari informasi tetang cewek tersebut (terutama no hpnya)

Ikhwan : Buru-buru menundukan wajah, menatap tanah hingga hampir menabrak tiang listrik di depannya.
Beristigfar seraya berdoa, “Ya Allah jika baik untuk hari depanku, dekatkanlah, jika tidak baik jauhkanlah.” ^_^


Dalam berpakaian

Cowok : suka dengan warna-warna spidol cerah seperti kuning, biru dan merah
Ikhwan : suka dengan warna-warna kalem/lembut seperti putih, coklat susu, abu-abu.


Tempat Nongkrong

Cowok : kongkow di Mall atau Cafe
Ikhwan : diskusi di Masjid


Ketika diajak bersalaman oleh lawan jenis

Cowok : menjabat erat supaya terasa halus kulitnya.
Ikhwan : sempat bengong, menimbang: salaman-nggak-sentuh tangan-nggak-menangkupkan tangan di depan dada...


Persamaan Cowok dan Ikhwan

Dalam pertemanan

Cowok : mencari TTM (Teman Tapi Mesra)
Ikhwan : mencari TTM (Teman To Menasehati)


Kriteria wajah calon pendamping

Cowok : harus cantik dan menarik, dong
Ikhwan : Tidak harus cantik yang penting alim, tapi kalau bisa dua-duanya, Allahu akbar! ^_^


Hmm... apa lagi, ya?

Semoga tidak ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Jangan percaya dengan pernyataan-pernyataannya yang ga ilmiah. It's just for fun and share! ^_^ V

Jumat, 07 Mei 2010

20 kriteria ikhwan genit

1.Ikhwan genit akan bergaya dia paham agama tapi sebenarnya biasa-biasa saja.

2.Ikhwan genit jarang ke masjid, ke Masjidnya pas jum’atan saja. Pas jum’atan aja masih diselingi ngantuk, rame sendiri, dan sibuk dengan HP nya.

3.Ikhwan genit, akan menyingsingkan celananya alias menjadi sosok congklangers ( biar ga isbal ) di depan para akhwat sedang klo bertemu dengan cewek biasa diturunkan lagi celananya.

4.Ikhwan genit suka chatting dengan akhwat, diskusi dengan hal-hal yang ga perlu, katanya sih dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.

5.Ikhwan genit suka nelpon-nelpon akhwat tanpa agenda yang jelas, lama banget, dan mendayu-dayu, padahal sms saja bisa.

6.Ikhwan genit, memanfaatkan amanah dakwah nya untuk kepentingan dirinya, dan menseleksi akhwat, menilai akhwat layak tidak untuk dirinya, sekufu tidak dengan dirinya, dan orientasi pribadi lainnya.

7.Ikhwan genit memanfaatkan kepandaiannya dalam skill tertentu untuk menarik akhwat, misal skill memperbaiki komputer, HP, pemrograman, buat blog (site) dan buat proposal atau kerja teknis lainnya.

8.Ikhwan genit berjalan suka jelalatan, kalo ada akhwat yang melintas di depannya selalu memberi penilaian, “ akhwat ini 80, akhwat itu 70… dsb”

9.Ikhwan genit, sok perhatian ke akhwat, mempunyai belas kasihan yang terlalu berlebihan, padahal biasa-biasa saja sebenarnya bisa.

10.Ikhwan genit, suka bercanda dan cair dengan akhwat, dan ga risih dengan syuro yang berhadap-hadapan.

11.Ikhwan genit suka sekali sms tausiyah padahal sebenarnya dia lagi kangen saja sama akhwat idolanya, menurut saya etika sms tausiyah,” sent to all”, ga ada spesifikasi untuk ikhwan/akhwat tertentu, atau untuk lebih berhati-hati ikhwan sms tausiyahnya ke ikhwan dan akhwat ke akhwat.

12.Ikhwan genit yang kebetulan mendapat amanah di kaderisasi, perhatian dan sok campur tangan dengan kaderisasi akhwat, padahal jelas-jelas kaderisasi ikhwan dan akhwat benar-banar sesuatu yang terpisah, dan semuanya sudah ada yang ngurusin.

13.Ikhwan genit suka menjanjikan “ nikah “ kepada seorang akhwat padahal itu masih lama banget menikahnya alias ngetek duluan, dan yang terjadi akhirnya adalah back street.. wew parah!!

14.Ikhwan genit suka koleksi foto akhwat, dan suka menge-crop foto akhwat yang jadi idolanya, dan lebih gila lagi, menjadikannya background atau screen servernya di komputernya atau laptopnya.

15.Ikhwan genit suka koleksi teman-teman akhwat dengan FB, YM, dan sok perhatian ngasih komen di FB nya.

16.Ikhwan genit ga suka kajian, tapi seneng beli buku, padahal bukunya juga ga dibaca.

17.Ikhwan genit suka jalan-jalan on sunday morning dan melotot lihat akhwat cantik, n ga bisa ghadhul bashar, ayo ikhwan tundukkan pandanganmu, biar kami bisa leluasa kalau harus berjalan di depanmu.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,…” (QS. An-Nuur [24]: 30-31

18.Ikhwan genit dalam obrolan teman sesamanya yang dibicarakan selalu seputar akhwat, minim membahas ilmu dien, dan strategi dakwah.

19.Ikhwan genit sering berkunjung ke tempat akhwat, banyak sekali alasannya, entah mau pinjem buku, mau ngantar sesuatu, atau apalah tanpa ada alasan yang jelas.

20.Ikhwan genit suka tertawa terbahak-bahak ga karuan kalau lagi berkumpul sesamanya, padahal kelihatannya antheng & alim banget pas di depan akhwat & pas syuro’.

Umar bin Utsman berkata: “ Ilmu itu adalah pemimpin, takut adalah pengemudi, sedangkan nafsu adalah kuda yang mogok diantara keduanya yang menipu dan berpura-pura. Waspadalah dan jagalah dia dengan siasat ilmu dan kemudikan dia dengan ancaman ketakutan, maka engkau akan mendapatkan apa yang engkau harapkan.”

Abu Ja’far Al-Mihwali berkata: “ Haram atas hati yang mencintai dunia untuk mendapatkan ketenangan dan kehormatan ilahi. Haram atas jiwa manusia yang senang keduniaan untuk mendapatkan kemanisan dan kelezatan akhirat. Haram atas orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya untuk dijadikan imam bagi orang-orang yang bertakwa”

“ Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah nisacaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan dan melipat gandakan pahala baginya.” (QS Ath-Thalaq: 5)

Semoga dengan catatan ini kita dapat mengevaluasi diri… Mohon maaf bila ada yg tersinggung (yang tersinggung berarti merasa)…Semua ini hanya untuk dijadikan pelajaran, karena manusia adalah tempat salah dan khilaf, bukan hanya plajaran untuk ikhwan tetapi juga pelajaran untuk akhwat.. Wallahu’alam

Selasa, 02 Maret 2010

my first blog

oy semua kk ade ncang ncing babe..

blogger baru nih di dunia blog

aye randy benni nih di sma 1 bekasi yoi..
lagi belajar bikin blog bareng -BU deswati

DONT FORGET TO FOLLOW YOOO!!